Pendakian Merbabu Via Selo - Part 1

Yes Outdoor : Pendakian spartan biasanya dilakukan pada gunung-gunung yang lokasinya berdekatan seperti gunung Sumbing - Sindoro ataupun gunung Merapi - Merbabu.

Salah satu alasan melakukan pendakian spartan adalah untuk menghemat waktu dan juga ongkos perjalanan jika harus menuju lokasi yang berdekatan di lain waktu :)

Ini merupakan sepotong kisah pendakian Spartan Merapi - Merbabu via Selo sebagai pengganti rencana yang gagal untuk menuju atap Sumatera karena sesuatu dan lain hal :)

Siang itu setelah  menyelesaikan pendaki gunung Merapi dan mengambil ID Card yang disimpan di basecamp, kami segera meluncur ke basecamp pendakian gunung Merbabu di desa Selo.

Saya menyarankan untuk menggunakan jasa ojek karena memang jarak yang cukup jauh dengan track yang menanjak setelah turun dari basecamp Barameru.

Di Selo sendiri untuk mendaki Merbabu ada dua basecamp yang biasa digunakan untuk melakukan pendakian yaitu Basecamp Selo (Lama) dan Basecamp Selo Baru.

Pendakian gunung Merbabu
Nampak gunung Merapi dari samping basecamp  Selo Baru

Kami memilih untuk mendaki melalui basecamp Selo Baru di rumah pak Sunar atau pak Wandi. Bisa dihubungi di 0815-6767-0840

Untuk menuju ke basecamp tersebut dari basecamp Barameru menggunakan ojek dinekakan ongkos 25 ribu. Sebenarnya bisa aja sih ditawar 20 ribuan, tapi kami gak melakukannya :)

Dengan melewati jalur menuju pasar Selo, sampai di kantor Polsek Selo motor langsung ambil kiri ( bisa juga lewat pertigaan berikutnya setelah kantor Polsek Selo) mengikuti jalur tersebut. Biasanya tukang ojek sudah tahu jalur tersebut, dan kita akan diantarkan ke sebuah Pos di perempatan jalan untuk didata sekaligus membayar Simaksi. Disana juga akan ditanya mau lewat Selo Baru atau yang lama.

Next, setelah prosesi selesai, perjalanan dilanjutkan menuju basecamp Selo baru seperti yang telah disebutkan tadi. Gak terlalu jauh letaknya, mungkin 400 - 500 meter tapi jalurnya memang nanjak. Sedangkan untuk basecamp Selo Lama letaknya memang lebih jauh, jadi wajar jika ongkos ojek minta 25 ribu, makanya kalau ke basecamp Selo Baru bisa aja ongkosnya kurang dari 25 ribu karena memang lebih dekat jaraknya.

Basecamp Selo Baru

Akhirnya sampai juga di basecamp tersebut yang disambut oleh pak Sunar juga seorang ibu dengan penuh keramahan. Terlihat di ruang sebelah nampak cukup banyak terparkir motor yang menandakan  ada banyak pendaki yang sedang naik.

Kami tidak ke ruang tersebut, karena sang tuan rumah segera menyiapkan ruang lainnya dengan gelaran karpet dan tikar untuk menjamu kami. Berasa suhu sore itu lebih dingin dari biasanya. Hal itu juga diaminkan oleh pak Sunar "Betul sekali, beberapa hari ini memang terasa lebih dingin". Saat di cek suhu ada di angka 20º C. Cukup dingin untuk ukuran kebanyakan orang.

Sore itu kami tidak langsung melakukan pendakian, dan lebih memilih untuk beristirahat semalam untuk menjaga kondisi tubuh setelah kurang istirahat dari Jakarta dan pendakian Merapi sebelumnya.

Pada kesempatan itulah, justru kami jadi merasa lebih dekat dengan tuan rumah yang banyak berbagi informasi tentang jalur pendakian maupun hal-hal lain terkait kehidupan masyarakat di desa Selo tersebut.

Ada angin segar nih bagi teman-teman yang ingin coba mendaki dari sana, bahwa kalau memang ingin mudah sampai di basecamp, pak Wandi bisa menjemput kita di terminal ataupun stasiun.

Peta pendakian gunung Merbabu via Selo Baru
Peta pendakian Merbabu via Selo Baru

Biasanya dia menjemput dan juga mengantar pada pendaki dari Solo, Semarang, Boyolali dan sebaliknya. Mengenai ongkosnya, silahkan coba menghubungi nomor diatas deh :) Bukannya pelit berbagi info, tetapi akan lebih baik jika mendapatkan informasinya langsung dari pihak terkait hehe

Nasi Goreng, Teh Manis, Kasih Makan Sapi
Setelah melakukan pendakian Merapi, ternyata perut merasakan lapar dan baru dirasakan sore itu. Langsung aja kami pesan makanan. Biar badan berasa hangat, segera kami pesan nasi goreng dan teh manis.

Sambil menunggu pesanan kami menyempatkan diri untuk membereskan barang bawaan juga membersihkan badan di kamar mandi. Berr.. dingin banget airnya.

Akhirnya yang ditunggu sampai juga. Nasi goreng hangat yang masih mengepulkan asapnya menyebarkan aroma yang mampu membangkitkan  selera makan. Gak butuh waktu lama, sajian hangat itu telah habis bersih.

Rupanya kami juga penasaran dengan sapi yang ada disana, karen berukuran cukup besar. Mungkin karena memang suka binatang, maka kami minta ijin untuk memberi makan rumput untuk sapi. Kebetulan disetujui. Wah benar saja sapi itu juga lahap memakan rumput. Tarikannya sangat kuat.

Pendaki Turun Gunung
Sore hingga malam itu memang banyak pendaki yang turun dari Merbabu. Terlihat muka-muka lelah dan kusam karena mengalami hal yang mirip dengan kami di Merapi. Apalagi kalau bukan hujan dan badai.

Tahu sendiri kan track merbabu yang kebanyakan tanah liat? Tentunya licin yang membuat kita harus mengeluarkan ekstra tenaga dan konsentrasi. Itu juga yang mereka alami.

Obrolan Malam - Tidur
Malam itu kembali kami ngobrol banyak hal dengan pak Wandi. Didapur! Ya di dapur sambil menghangatkan badan dekat perapian.

Obrolan berlanjut sampai gak terasa malam semakin larut. Mungkin kalau mata gak memberi komando untuk tidur, bisa jadi obrolan berlanjut sampai pagi wkk..

Nah karena sudah ngantuk, akhirnya kami putuskan untuk tidur. Istirahat semalam dengan harapan stamina kembali fit untuk pendakian esok hari. Ya, kami memilih pendakian siang hari.

Saat terbangun sekitar jam 4 pagi, terdengar ada pendaki yang baru datang. Tapi karena suhu yang dingin membuat enggan untuk segera keluar dari sleeping bag haha..

Sampai akhirnya kami tahu siapa mereka dan darimana saat terjadi interaksi. Rupanya mereka dua orang pendaki dari Halmahera dan Pare Pare yang kebetulan kuliah di Yogya.

Tanpa ada kesepakatan apapun, entah bagaimana mulanya, mereka akan mendaki bersama kami. Syukurlah, jadi nambah teman lagi, setelah dari Merapi juga harus melepas dua orang pendaki asal Jakarta yang gak jadi naik ke Merbabu.

Selanjutnya kami kembali siapkan segala hal untuk pendakian pagi itu. Apa yang harus dibawa dan juga bikin rencana istirahat (ngecamp). Akhirnya kami putuskan untuk mendaki pada jam 9 pagi.

Baca lanjutannya deh Pendakian Merbabu Via Selo - Part 2

Posting Komentar

0 Komentar