Pendaki Agar Waspada Embun Upas Semeru

Yes Outdoor : Belakangan ini fenomena alam berupa suhu rendah terjadi dibeberapa lokasi, termasuk di Indonesia. Apabila kita mendaki gunung dalam bulan-bulan ini mungkin bisa merasakan suhu yang lebih rendah dari biasanya, seperti juga seperti saat mendaki ke Pagrango dan gunung Gede, dimaka  udara terasa lebih dingin.


Hal tersebut juga berlaku untuk para pendaki ke gunung Semeru sebagai gunung tertinggi di pulau Jawa. Hal tersebut juga sempat diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Wilayah II di Kabupaten Lumajang, Achmad Susjoto yang meminta para pendaki Gunung Semeru mewaspadai fenomena alam yang ditandai dengan munculnya Embun Upas. Embun Upas yang berupa butiran es di pucuk-pucuk daun atau rumput merupakan penanda suhu udara yang mencapai nol derajat celsius atau titik beku.

Achmad mengatakan fenomena embun upas sudah lumrah di Kabupaten Lumajang. "Biasanya terjadi menjelang musim kemarau dan ketika kemarau datang," kata Achmad kepada Tempo, Kamis, 14 Agustus 2014. Achmad mengatakan bahwa hawa dingin ekstrem ini biasanya berlangsung pada Agustus. Pada Agustus ini, kata Achmad, Semeru bakal kebanjiran pendaki terutama pendaki yang akan mengikuti upacara hari kemerdekaan di kawasan Semeru.

Dia menghimbau kepada pendaki untuk membekali diri dengan perlengkapan dan peralatan yang standar untuk mendaki gunung. Peralatan yang bisa memberi keamanan dan rasa nyaman saat suhu rendah dan embun upas turun antara lain :

1. Pakaian Hangat
2. Jaket Tebal
3. Sleeping Bag yang didesain untuk suhu rendah
4. Tenda

Achmad mengatakan dampak film 5 Sentimeter ternyata menyebabkan banyak pendaki pemula tergerak untuk mendaki Semeru tanpa dibekali pengetahuan yang cukup. Pengaruh embun upas ini bagi tumbuhan juga menakutkan. "Sayuran petani langsung mati kalau terkena embun upas," kata dia.

Achmad mengatakan kuota pendakian Gunung Semeru sudah penuh sejak 14 - 21 Agustus 2014 dengan pembatasan perharinya 500 orang yang boleh mendaki. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melarang kegiatan upacara memperingati hari kemerdekaan di Puncak Mahameru, 17 Agustus 2014. Sebagai gantinya, upacara akan digelar di tiga titik di kawasan Gunung Semeru yaitu di area :

  1. Ranupane, 
  2. Ranu Kumbolo 
  3. Kalimati. 

Larangan untuk menggelar upacara di puncak Mahameru ini berdasarkan hasil rekomendasi Pos Pengamatan Gunung api Semeru yang menyatakan puncak Semeru sangat berbahaya bagi pendaki. "Ada pertumbuhan kubah lava," kata Achmad.

Dia mengatakan berdasarkan informasi dari petugas Pos Pengamatan Gunung api Semeru di Gunung Sawur, material vulkanik dari kawah Jonggring Saloka sewaktu-waktu bisa menyembur jika ada tekanan energi dari dalam kawah.

.

Posting Komentar

0 Komentar